Sabtu, 06 April 2019

Lika - Liku Tudung Labuh

Asslamualaikum warohmatullah wabarokatuh..

Pertama kali pakai tudung labuh atau kerudung panjang itu rasanya aneh banget. Kayak ga pantes gitu. Kalau lagi di depan kaca suka ngomong ke diri sendiri "pantes ga ya? aku kan belum jadi orang baik, ntar pasti di judge macem-macem deh sama orang banyak kalo kelakuan ku aja masih kayak gini". Dan tiap kali nyobain kerudung yang agak panjang punya mama selalu nanya ke mama "ma, aku pantes ga sih pake kayak gini?". Jawaban mama selalu sama "pantes-pantes aja".

Aku rasa do'a mama selama ini agar anaknya jadi lebih baik perlahan mulai dikabulkan sama Allah. Dulu, tiap mama beli baju pasti aku juga ikut nyobain, karena baju kita ukurannya sama jadi bisa ganti-gantian gitu hehe ngirit kannn. Pas banget mama beli long dress / gamis. Aku coba pakai gamis itu. Berputar di depan kaca sambil sesekali memuji diri sendiri. Setelah ku lepas gamis itu aku bilang (jangan ditiru) "ah ntar aja ah aku pake gamisnya, belum siap. ntar kalau anak aku udah dua baru deh aku pakai gamis" sontak mama langsung nyaut "eh amit-amit yaa jangan sampe, kalau bisa tuh ya mulai dari sekarang, bukan nunggu punya anak dua, keburu mati". Dan memang mudah aja bagi Allah untuk membolak-balikan hati hambaNya. Sebulan setelah itu alhamdulillah tanpa Allah beri teguran atau ujian, hatiku terketuk untuk mulai pakai baju gombrong.

Awalnya masih pakai celana model kulot, cardigan agak panjang atau blouse yg gombrong, trus lanjut dengan selalu pakai kaos kaki dan  kerudung yang mulai menutup dada. Aku memantapkan diri untuk berubah ingin jadi lebih baik. Yang tadinya aku ragu karena merasa diri sangat jauh dari kata "baik", menjadi yakin kalau "aku bisa jadi lebih baik" dengan tantangan tudung labuh yang ku pakai ini. Jadi yang aku fikirkan adalah "bismillah, mulai dari luarnya (penampilan) dulu, insyaAllah hati dan perilaku ini akan berusaha ngikut jadi baik". Semacam tantangan buat ku, semisal aku mau ngelakuin hal maksiat atau yang menjerumuskan ku ke dalam perbuatan dosa aku selalu ingat "aku kan sudah memutuskan untuk berubah, masa masih mau ngelakuin hal buruk yang dulu lagi, emang ga malu sama perubahan luarnya (penampilannya)" akhirnya yang tadinya mau ngelakuin hal buruk, trus inget niat perubahan ini untuk siapa dan inget si tudung labuh yang dipakai sekarang jadi batal untuk ngelakuin hal buruk itu. Bisa dibilang salah satu pemicu untuk ga ngulangin perbuatan yang melanggar syariat agama.

Berbagai celaan mulai sering ku dengar. Ketika aku meninggalkan celana sobek-sobek dan berubah jadi pakai gamis, aku tau itu akan jadi bahan celaan orang disekitarku. Mulai dari panggilan "ibu" tiap ketemu orang baru, bahkan teman atau saudara sendiri juga sering bilang "kok jadi kayak ibu ibu sih" awalnya aku benci dipanggil seperti itu, usiaku yang masih 22 tahun tapi aku sudah dipanggil ibu-ibu.  Bahkan saking banyak dan seringnya mendapat celaan itu terutama dari orang terdekat, aku sampai hampir menyerah. Rasanya sampai ingin menyerah. Merasa tidak pantas atas perubahan ini. Karena dulu aku berfikir, lingkungan ku saja tidak mendukung ku untuk lebih baik, lalu untuk apa diteruskan. Tapi, lama kelamaan aku mulai terbiasa karena mulai paham atas ilmunya. Ku ceritakan celaan celaan mereka yang menyakitkan ke salah satu sahabatku, kembali dia menasehati dan memotivasi untuk tetap teguh menjalankan syari'at. Jadi sejak saat itu tiap ada yg panggil "ibu" atau dibilang kayak ibu-ibu, aku sudah jadi biasa aja.
Merubah pola pikir sih yang pasti. Atau semacam mensugesti diri sendiri:
"mereka yang bicara seperti itu mungkin belum tau ilmunya"
"mereka yang bicara seperti itu mungkin belum merasakan nikmatnya"
"mereka yang bicara seperti itu semoga Allah beri hidayah"
dan self suggest yang paling kepedean ketika dibilang kayak ibu-ibu adalah "ya gapapa kayak ibu-ibu, berarti aura keibuanku tuh terpancar, dan kan emang aku calon ibu dari anak-anak aku nanti".

Dan masih banyak lagi celaan-celaan yang datang ketika aku memutuskan untuk berubah. Tapi dibalik celaan tersebut, aku jadi semakin ingin tau islam yang sesuai syari'at. Menjadikan celaan tersebut sebagai motivasi dalam memperbaiki iman dan akhlak. Walaupun seringnya naik turun, tapi kembali ingat "perubahan ini untuk siapa?" "apa yang ingin diraih?" "apa goals nya?".

Senin, 20 Agustus 2018

Satu Langkah, Aku Ingin Jadi Lebih Baik.


Bismillah..
Assalamualaikum blogger..
Mulai sekarang akan ku ganti salam ku dengan salam terbaik yah :)

Sedikit mau cerita tentang proses hijrah.
Katanya sih gak gampang. Iya. Bener emang gak gampang.
Gak gampang kalau perubahan mu bukan ikhlas karena Allah. Tapi kalo kamu niat berubah karena Allah dijamin pasti ada aja jalannya. Yaa emang sih ga semulus jalan toll, pasti ada lika liku nya. Kan Allah udah bilang di surat Al - Ankabut ayat 1-3, boleh dibaca dulu. Atau baca arti / terjemahannya aja.
Disitu udah dijelasin kan, kalau orang yang mengaku beriman maka akan Allah uji. Jadi jangan protes kalau ketika kita mau hijrah banyak banget ujiannya, karena emang itu prosesnya. Ibarat nya kalo kita mau lulus kuliah kita harus ngelewatin beberapa tahap kan, entah ujian semester, ujian praktek sampe tahap akhir ujian skripsi/ tesis dan lain sebagainya.

Aku bukan terlahir dari keluarga yang paham agama dan sunnah. Memang aku ngga seberuntung mereka yang sejak lahir dibesarkan di keluarga yang mengerti dan paham sunnah. Tapi, hal itu ku jadikan motivasi agar aku menjadi "aku yang lebih baik". Karena aku yakin bahwa harapan hampir semua orang tua adalah "ingin anaknya lebih baik dari dirinya". Dan sampai sekarang hal itulah yang ku ingat untuk terus menjadi lebih baik. Aku ingin belajar sunnah, karena diantara yang dapat menolong kedua orang tua ku nanti ketika wafat adalah do’a ku untuk mereka, ilmu yang mereka ajarkan, dan sedekah melalui harta mereka.

Semua butuh proses, dan seseorang meyakinkan ku bahwa pada dasarnya semua orang pasti menginginkan perubahan pada dirinya. Awalnya orang melihat ada yang aneh pada diriku. Mereka melihatku seperti orang asing. Seperti bukan seorang Fega yang mereka kenal sebelumnya. Ada yang senang dengan perubahanku. Tapi tak sedikit juga yang mencela perubahanku. Mulai dari dibilang ibu-ibu, sampai dibilang pengikut ajaran sesat. Celaan itu seperti makanan sehari-hari bagiku. Dan lama kelamaan aku terbiasa dengan celaan mereka. Tak peduli apa yang mereka katakan, Tuhan-ku melihat kita sama, hanya ketaqwaan yang membuat kita berbeda dimata-Nya.

Well, proses hijrah itu ga akan lepas dari bully an dan celaan. Hal pertama yang ku rubah adalah penampilanku. Karena sahabatku mengingatkan, jangan sampai kita yang sudah berhijab ini terlihat seperti telanjang, karena ada dalil tentang pakaian wanita yang tertutup namun terlihat seperti telanjang. Fikiran ku terbuka. Selama ini aku berhijab namun masih dengan celana jeans ketat bahkan celana jeans sobek-sobek. Kemudian sahabatku mengajak ku untuk ke masjid, qadarullah waktu itu sedang ada kajian tentang “prasangka” bagaimana kita berprasangka baik ke Allah dan ke makhluk. Sejak saat itu kami menjadi sering untuk ikut kajian di masjid-masjid lain. Berikutnya adalah meningkatkan intensitas membaca Al-Qur’an dan menjalankan shalat sunnah yang dulu sama sekali tak pernah ku tunaikan. Hina nya aku.

Seiring berjalannya waktu, semuanya berubah. Banyak teman yang menjauh dan pandangan keluarga yang berbeda melihat ku. Mereka merasa asing dan ketakutan dengan asumsi mereka masing-masing. Padahal, aku tetap saja aku, manusia berlumur dosa yang hanya ingin bertaubat dan mendekat ke Allah, karakterku masih sama, masih menjadi Fega yang ceria dan senang mendengarkan cerita. Yang berubah, mungkin beberapa kemaksiatan yang kini berusaha ku tinggalkan dan tingkatan ibadah yang berusaha terus ku tingkatkan.

Terima kasih..
Semoga memotivasi kamu untuk tidak berputus asa dari rahmat Allah, karena Allah senang dengan hambanya yang bertaubat. Dan yakini, janji Allah itu pasti, sesudah kesulitan pasti ada kemudahan. Yakin.. Sabar.. Ikhlas..

Jazakumullah khaira

Senin, 01 Juni 2015

Hallo CHE..

People who make me laugh until i'm physically in pain. He is my favorite kind of people.
I really do mean it. I'm not the type person to only say those 3 words when i need something from you. If I tell you that I miss you, it means that you mean a lot to me. Not only does it mean that you have positively impacted my life, but it also means that i want you to stay. I know people come and go, and that's life, but i'm going to be honest, i want you stay in my life. And now i'm just not surprised when you leave. I'm actually more surprised when you stay.
I don't wanna lose you..

Rabu, 27 Mei 2015

The difference between School and Learning

It's so simple..
School is waking up early morning and going to a place full of people who judge you and gossip about you. School is having all sorts of useless  information shoved down your throat. School is being judged on how well you remember the information they give you. School is another set of numbers to stress over.

Learning is going to place you've never been before. Learning is making mistakes and changing because of them. Learning is discovering new thing you never know before. Learning is gaining more knowledge to better understand the world around you.

See the difference?
This is why i love learning and hate to school

Senin, 13 April 2015

About friendship

Friends is a….. somebody who always do anything with you all the time like an idiot. Who always support you when you feeling down. Somebody who never envy when feeling up or happy.

No need for many friends, not a million, not a thousand, and not a hundred. Having few real can stay beside is more than enough.

Persahabatan kita emang ga akan pernah sempurna. Terkadang kita bertengkar untuk hal-hal yang spele. Kadang kita berjauhan satu sama lain entah karena kenapa. Tapi hal itu yang membuat kita semakin erat. Dari situ kita banyak belajar. Belajar saling menghargai, belajar untuk tidak egois dan saling mengerti dan memahami. Adakalanya kita mengalah tapi, adakalanya juga kita ga ada yg mau kalah hahaha..

Jagalah persahabatan ini kawan, sampai kapanpun ini akan terus terkenang

Rabu, 01 Januari 2014

MOVE ON!

Hay blogger.. long time no see ya, untung aja pas log in belum berjamur nih blog. Ohiya sebelumnya Happy new year yaa semoga tahun ini lebih baik dari tahun sebelumnya.

Di postingan gue yang sebelum-sebelumnya gue msh stuck bgt sama yg namanya Abi tapi di postingan gue tahun 2014 ini gue mau ceritain orang yang dengan sukses udh bikin gue move on dari Abi. Hemm.. kalo di itung-itung lama juga ya gue move on dari makhluk itu haha terlalu bodoh rasanya ngebiarin diri gue larut terus terusan dlm kesedihan. Di tahun 2014 ini dgn tegas gue mau dan gue bisa MOVE ON!!

Ohiya guys, sebenernya move on itu gampang loh kenapa gue bilang ini gampang karena ya kenyataanya emang gitu. Move on itu segampang lo ngebalikin telapak tangan dengan syarat LO MAU . So, buat lo yang masih blm bisa move on, tunggu apalagi? lo masih mau nangis ngeraung raung ngabisin sisa hidup lo di dunia ini cuma buat orang yang sebenernya udh bikin lo sakit hati. Ya mungkin sebagian kalian beranggapan "gampang banget lo ngomong kaya gitu lo aja 2 tahun baru bisa move on" tapi gue punya alasan kenapa gue selama 2 tahun itu dengan bodoh masih stuck sama orang itu, alasannya ada dua, pertama gue BELUM IKHLAS yang kedua gue BELUM MAU. Nah alasan yang pertama, ini emang Ilmu yg paling susah, Ikhlas. Kalian termasuk gue (dulu) belum bisa banget ikhlas ngeliat dia yang sekarang udah bahagia sama orang lain, bukan sama lo. Alasan yg kedua kalian dan gue (dulu) belum mau, belum mau ngelupain dia bukan belum mau ninggalin kenangannya tapi blm mau ninggalin perasaan yang udah tumbuh ke dia.
Guys, buka mata lo sekarang lebar-lebar. Move on itu sebenernya mudah lo ngga perlu pura-pura jatuh cinta sama orang lain biar lo bisa di bilang 'udah move on' padahal in deep heart lo masih ada sosok dia, move on itu lo bisa dengan cara nerusin hobi lo, gunting rambut lo, beli baju baru, ikut les, liburan bareng temen-temen lo, act like an idiot bareng temen lo, trus lo foto-foto dan lo post foto nya ke twitter, instagram dll, kalo udah move on lo bisa lakuin apapun yang selama ini udh lo abaikan selama lo menggalau.

Move on, semua orang tau caranya, tapi nggak semua orang mau melakukannya.

Senin, 30 Desember 2013

"Aku mencintaimu karena agama yang ada padamu. Jika engkau hilangkan agama dalam dirimu, hilangkan cintaku padamu" -Imam Nawawi